Sesuaidengan namanya, yaitu Sirr al-Asrar (Rahasia dari Segala Rahasia Kehidupan), setidaknya terdapat 24 macam rahasia yang diungkapkan Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab ini. Pertama, pembahasan ini dimulai dengan keberadaan manusia yang dilihat dari sudut pandang jiwa dan raga. Secara umum, manusia mempunyai ciri-ciri fisik yang hampir sama. TauhidMetafisik ~ menjelaskan Hakikat Zat Tuhan Dengan Diri.~ Kekuasaan Zat Alloh Yang Maha Hidup Meliputi Mahluk,alam semesta dan Luar Angkasa.~ M Coachbadminton dari PB KUSUMA TANGKAS ini berbagi ilmu badminton yang mahal tentang rahasia kunci untuk mahir di semua teknik badminton. Ilmu badminton yang Hakekatrahasia kodam nafas . PERBENDAHARAAN ILMU GAIB (21/6/2010) March 19, 2016 koin banyak hoki1000 *KUNCI INTI KAROMAH* dead man *KUNCI ILMU ALHIKMAH* buanglah segala ambisi duniawi anda, baru kemudian baca kalimat toyiba "La illaha ilallah" berulang2 sampai pusaka keluar. KEUNIKANILMU MAKRIFAT PULAU SUMATRA ( Ajaib Kekebalan Dari Segala Besi Tampa Mantra Tampa Aji ) 13 Okt. Selamat pagi para pembaca yang tengah mulai berangkat kerja, mengais rezeki untuk mencukupi kebutuhan anak istri dan diri, semoga saudara pembaca yang tengah dalam perjalanan selamat sejahtera sampai di tujuan, saya berdoa semoga hari ini Jawabannyajelas, bahwa nadzîm hendak mengutarakan kewajiban makrifat kepada sifat Allah dan rasul-Nya yang mana orang mukalaf wajib mengetahuinya. Pengertian makrifat (pengetahuan) kepada sifat Allah ialah, sebagaimana dalam kitab Jalâul-Afhâm Syarh 'Aqîdatul-Awam (hal. 21-22) di sana dijelaskan: KunciMakrifat. Date: 18 Maret 2016 Author: ya2blog. Bismillahirrahmanirrahim. y@2Blog - Apakah yang dikatakan kunci makrifat itu, pada umumnya sudah tentu kuncinya banyak dan bergantung kepada tahap kerohanian mereka itu.. Salah satu daripadanya ialah . kecepatan mereka mengalihkan fokus perhatian mereka daripada makhluk kepada Allah kuncitertinggi rahasia ilmu Ilmu Hizib Bismillah. May 26, 2015 January 13, 2016 HIZIB. Hizib Bismillah merupakan pegangan dan dasar dan kunci ilmu langit dan bumi serta ilmu tertinggi dalam hikmah (ilmu Saefi) dari Para Nabi & Rasulullah SAW,Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Abu bakar Shidiq, Para Auliya (Syaikh Abdul CariSeleksi Terbaik dari kunci rahasia Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi kunci rahasia Produk untuk indonesian Market di alibaba.com 21.3.2 Kriptografi Kunci Publik Public Key Cryptography. Kriptografi kunci publik diperkenalkan oleh Whitfield Diffie dan Martin Hellman pada tahun 1976. Kriptografi kunci publik memiliki dua penggunaan utama, yakni enkripsi dan tanda tangan digital encryption and digital signatures. Dalam sistem plaintext ciphertext plaintext Universitas RAHASIASEGALA RAHASIA: AJARAN SUFISTIK SYAIKH YUSUF MAKASSAR. Perpusnas Press . I. Ratu Bangsawan. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. TagArchives: rahasia kunci segala kunci ilmu makrifat. Makrifat Sifat Allah, Muara Segala Kebaikan. Muhammad ibnu Romli 23 September 2020 Aswaja, Serial Akidah Awam 1,772 Views. Ada hal menarik saat membaca bait kelima Aqîdatul-Awam. Bait itu sekaligus menjadi nazam pembuka yang membahas seputar ketuhanan. Nazam itu berbunyi: View this post Ilmuini adalah suatu ilmu makrifat dan syahadah secara sebenar-benar kpd Allah swt. Sungguh luar biasa dampak dari menguasai ilmu. c. ilmu pegangan para waliyulloh murni tanpa mantra. ilmu kunci dari segala ilmu (1) ilmu kunci karomah ayat kursi (1) ilmu mendatangkan raja jin syikh muhammad al asy'arii baghdaad (1) ilmu mengetahui no rahasiamenyucikan hati kunci kunci pembuka pintu makrifat original di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. 29Maret, 2017. No. Inventaris : 649-PD/A.12. Buku Rahasia ajaran makrifat kejawen ini mengupas tentang rahasia diri manusia, dari tataran paling luar hingga paling dalam meliputi : jasmani (al-jism), jiwa (an-nafs), ruh (ar-ruuh), Nur Muhammad, kemudian ngelmu sangkan paran. Menurut keyakinan masyarakat Jawa, ngelmu sangkan paran adalah ilmu 14UvOe. Kunci Pembuka dan Rahasia ILMU MA’RIFATTULLAH TITIK…….. TITIK……..ada dimanapun ……begitu pula dengan NUR MUHAMMAD yang ada di dalam segala sesuatu di alam semesta ini………Jika Ibarat Allah swt adalah LAUTAN maka NUR MUHAMMAD adalah GELOMBANGNYA……dan Alam semesta adalah BUIH YANG BERTEBARAN DI PANTAINYA…………….. NUR MUHAMMAD yang menjadi RUH bagi seluruh ALAM SEMESTA tidak diciptakan oleh Allah swt dari sesuatu menjadi sesuatu….tetapi TERBIT DARI ALLAH SWT SENDIRI sehingga harus dipahami dan di yakini bahwa HAKEKAT NUR MUHAMMAD adalah ALLAH SWT…………….. ALLAH itu Nama kebesaran TUHAN YANG MAHA ESA dan menjadi Nama Tuhan bagi Umat Islam agar dengan NAMA itu umat Islam menjadi sangat mudah MENGENALNYA melalui pemahaman ILMU MA’RIFATTULLAH yang disampaikan dalam Majelis TASAWWUF atau dalam Majelis TAREKAT tertentu……………….. Kitab Teberubut menguraikannya melalui penjelasan pemahaman Nama ALLAH yang terdiri dari ALIF,LAM AWAL,LAM AKHIR DAN HA………………. Penjelasan Pemahaman ini untuk membuktikan bahwa benar ALLAH SWT meliputi dan ada di dalam segala sesuatu di Alam semesta ini Annisa 126 dan juga ada pada diri tiap Manusia Qaf 16 ……….. Sering kali ditemukan seseorang menyampaikan Pemahaman Ilmu Ma’rifattullah dengan menggunakan bahasa isyarat atau MANTIK atau KIASAN…..yang cuma bisa di pahami oleh sedikit orang………….SESUNGGUHNYAGAK ADA YANG PERLU DI TUTUP – TUTUPI JIKA YANG DISAMPAIKAN ADALAH SEBUAH KEBENARAN……….. Syaitan terdiri dari GOLONGAN JIN DAN DARI GOLONGAN MANUSIA………….bahkan Syaitan dari Golongan manusia banyak yang bergelar Ulama,Kyai,Ustadz dan lain – lain….mereka lebih sulit dihadapi dari pada Syaitan dari Golongan Jin…….. Hakekat manusia adalah RUH…….sehingga dalam pembahasan Ilmu Ma’rifattullah tidak lagi membahas tentang JASAD atau TUBUH……….dan ibadahnya adalah MEMBERSIHKAN JIWA / NAFS……………………. ALLAH pada diri Manusia tidak berada di JANTUNG atau di HATI tapi sebagai HAKEKAT NUR MUHAMMAD yang duduknya di RUH dan menjadi RAHASIA bagi MANUSIA…………… Sebagai DZAT MAHA MUTLAK maka ALLAH Swt tidak dapat di serupakan dengan apapun…..Namun sebagai HAKEKAT NUR MUHAMMAD maka ALLAH SWT dapat berwujud apapun yang meliputi dan ada di dalam segala sesuatu dialam semesta ini……………….. Jadi hanya PENDUSTA BESAR yang menyatakan telah bertemu dengan ALLAH Swt sebagai DZAT MAHA MUTLAK ALLAH ……….. Pemahaman tentang Ilmu Ma’rifattullah jika tidak diiringi dengan pemahaman Ilmu Syareat yang baik hanya akan melahirkan ORANG-ORANG UJUB atau SOMBONG dan SELALU MEMBANGGAKAN DIRI KARENA ILMUNYA……….padahal sesungguhnya dia tidak memiliki ilmu sedikitpun……………….. MENGENAL ALLAH SWT itu meliputi mengenal WUJUDNYA,ASMANYA,SIFATNYA dan DZATNYA…….yang tak terpisahkan ,meliputi dan ada didalam segala sesuatu di alam semesta ini….. Les Sept enseignements sacrés de la Femme Bison Blanc, aussi appelés les enseignements des grands-pères, sont des règles de vie connues, respectées et suivies par de nombreux peuples autochtones. Dans le but de contribuer à la diffusion de ces enseignements universels, les auteurs se sont largement inspirés de la mythologie ojibwée, chippewa, anishinaabe. De ces croyances, ils ont tiré le cercle d’influences, les couleurs, la direction du chemin de vie qui débute à l’est et suit l’orientation du soleil, les éléments de la faune et de la flore liés à chacun de ces enseignements. Dans un esprit d’humilité et d’honnêteté, les créateurs de cet album ont cherché avant tout à témoigner leur respect à l’égard de la culture et des traditions de tous les peuples. Tiré de l’avant-propos du livre. À propos du livre Auteure Joseph Martin David Bouchard Illustrateur/Illustratrice Kristy Cameron Provenance Canadienne Provenance Canadienne Maison d'édition Les Éditions des Plaines Parution 2009 ISBN 978-2-89611-047-6 Nombre de pages Œuvre non paginée Mots-clés valeur traditionnelle enseignement sacré récit culture peuple métis Liens transdisciplinaires Éducation physique et santé Histoire et géographie Études sociales Contenu Langue Référents culturels Pistes d'exploitation Conseils d'utilisation Ressources additionnelles Contenu Œuvre mettant en lumière un personnage principal, la Femme Bison Blanc, narratrice qui enseigne à ses enfants les sept valeurs essentielles pour vivre en paix et en harmonie avec les autres, soit l’humilité, l’honnêteté, le respect, le courage, la sagesse, la vérité et l’amour; plusieurs personnages secondaires représentant les créatures animales qui incarnent ces enseignements, soit le loup, le corbeau, le bison, l’ours, le castor, la tortue et l’aigle. Il y a des lunes, j’ai entendu mes enfants pleurer. Quatre jours plus tard, j’ai pris la forme de la Femme Bison Blanc. Quatre jours plus tard, je suis allée les voir. Et durant les quatre jours suivants, je leur ai enseigné les chants, les danses et les sept cérémonies sacrées. […] Aujourd’hui, je reviens sous la forme de la Femme Bison Blanc. Aujourd’hui, je reviens te révéler les Sept enseignements sacrés. » Inspire-toi du loup Ma’iingan pour reconnaître l’humilité. Vois comment Ma’iingan vit en fonction de toute la meute. Observe-le, il plie l’échine en présence des autres membres de la meute en signe de déférence et non de peur. Ma’iingan reconnaît qu’il n’est que l’infime partie d’un tout. Être rejeté de la meute représente pour lui la pire des punitions. » Inspire-toi de l’ours Makwa, pour son courage. […] En Makwa, le courage sommeille durant les longs mois d’hiver. En toi aussi, le courage est latent et ne demande qu’à être sollicité. Observe Makwa quand elle se porte à la défense de ses petits. Rien ne l’arrêtera pour assurer leur protection. Sur ton chemin, tu auras besoin de courage pour surmonter les peurs qui t’empêcheraient de mener une vie harmonieuse. Makwa t’enseigne à affronter la peur et les dangers. » Récit inspirant qui incite le lectorat visé à une réflexion sur la culture des peuples autochtones et sur le sens des valeurs traditionnelles; œuvre pouvant intéresser le lectorat visé de par les thèmes exploités p. ex., peuples autochtones, règles de vie, croyances, traditions, éléments de la faune et la flore; possibilité de faire des liens avec le vécu des élèves en identifiant des situations en milieu scolaire et familial où les enseignements sacrés peuvent être mis en application. Nous, les lecteurs et les auteurs, sommes les prophètes que nous attendions tous. Il nous incombe d’œuvrer à la revitalisation de notre culture et de nos valeurs. Nous souhaitons aussi que ces réflexions aident les lecteurs à trouver en eux un plus grand courage et une plus grande sagesse, si précieux pour reconnaître et atteindre la vérité sur le chemin de la vie. » Texte aéré et mise en page dégagée; texte bilingue français/ojibwé, clairement séparé en milieu de page par un trait; jaquette de la couverture donnant un aperçu du récit ainsi qu’une brève biographie des auteurs, de l’illustratrice et de l’artiste musicien; chapitres divisés selon les sept enseignements sacrés; œuvre non paginée; nombreuses illustrations captivantes qui utilisent les formes traditionnelles de l’art autochtone et qui soutiennent la compréhension du texte; DVD multilingue accompagnant l’œuvre; présence d’éléments graphiques qui facilitent l’interprétation de l’œuvre p. ex., caractères italiques, majuscules, guillemets, tirets. "Selon la prophétie, quand règneront sic le chaos et l’absence d’harmonie, Elle reviendra. Elle a promis de revenir sous la forme d’un bison blanc. Selon certains, Elle serait déjà parmi nous." PAROLES DU CHEF ARVOL-CHEVAL-QUI-OBSERVE, GARDIEN DE LA 19E GÉNÉRATION DU CALUMET SACRÉ DE LA FEMME BISON BLANC DE LA NATION LAKOTA » Langue Registre de langue courant dans l’ensemble de l’œuvre; vocabulaire riche en lien avec le thème exploité p. ex., déférence, pondération, latent, oisiveté, visualisation. Ne gaspille rien et sers-toi de tout avec sagesse. Contente-toi de ce dont tu as besoin et donne toujours ce que tu as en trop. Traite les autres comme tu aimerais être traité… avec respect. Apprends le respect et apprends la pondération. Applique la loi du retour. Dans le grand cercle de la vie, ce que tu fais pour les autres te reviendra. Ce que tu donnes aux autres te sera toujours rendu. » "Chaque lutte, gagnée ou perdue, nous prépare à la suivante. L’insouciance et l’oisiveté nous affaiblissent et nous rendent inaptes au combat. Il faut à certains subir plusieurs défaites avant d’acquérir la force et le courage qui les mèneront à la victoire." » Texte contenant une variété de types et de formes de phrases p. ex., emploi fréquent du type impératif. Protège-toi et recentre-toi par le cèdre. Ensuite, recueille-toi sous le peuplier baumier. Dans l’une de ses branches, taille-toi une flûte et joue-moi un air en ré, car le ré est la note le plus en harmonie avec l’honnêteté. Cette mélodie me dira ta gratitude et tout ira alors pour le mieux. » Tu es unique, tu es spécial, tu as été créé ainsi. Il en va de même pour ton voisin, il en va de même pour les arbres et les fleurs. Il suffit de regarder autour de toi pour le constater. Ne pose pas de questions. Observe et écoute. Remarque ce qui se passe autour de toi. Observe ta vie et celle des autres. Sois attentif et écoute, et tu apprendras tout ce que tu as besoin de savoir. La connaissance s’acquiert, la sagesse se vit. Vis et apprends. » Emploi de figures de style p. ex., métaphores, énumérations qui viennent enrichir le texte et qui rendent la lecture imagée. Tu as vieilli, ta chevelure est blanche, tu arrives au crépuscule de ta vie. Tu as beaucoup appris. » Le foin odorant est la chevelure de notre mère la Terre. Tresse ses cheveux avant de les couper. Présente-lui une offrande de tabac. Ensuite, assieds-toi sous un sapin. » "Accueille la bonté, le calme, le silence et la douceur qui sont présents dans ton cœur, car c’est lorsque tu communies avec notre mère la Terre que tu peux entendre sa voix. Tu entendras les magnifiques chants d’amour qu’elle chante à tous ses enfants, les minéraux et les cristaux. […] Tu l’entendras aussi dans les soupirs du vent quand elle pleure pour ses créatures et ses enfants, elle pleure aussi pour toi." » Prédominance des séquences descriptives, qui contribuent à la compréhension de l’œuvre en permettant de saisir l’essence même des sept enseignements sacrés. La vérité est esprit. Prie tous les jours. Quand tu le peux, prie sous un arbre, au lever du soleil. Ne demande rien pour toi, sauf dans la stricte nécessité. Et sois toujours reconnaissant. Exprime ta reconnaissance par une offrande de tabac. En étant reconnaissant, tout ira mieux pour toi et pour ceux que tu aimes. » L’amour est l’aboutissement de tous mes enseignements. Tu ne connaîtras l’amour que si tu connais le courage. Tu ne pourras aimer que si tu es honnête. L’amour repose sur la sagesse de se connaître soi-même et sur l’humilité d’accepter ses faiblesses et d’être fier de ses forces. Au cœur de l’amour se trouvent tous mes autres enseignements, c’est pourquoi il est le dernier. » Référents culturels Illustrations faites par Kristy Cameron, artiste métisse de l’Ontario. Pistes d'exploitation Former sept équipes et assigner à chacune un des sept enseignements sacrés présentés dans l’œuvre l’humilité, l’honnêteté, le respect, le courage, la sagesse, la vérité et l’amour. Demander aux élèves de résumer, dans leurs propres mots, les éléments clés de cet enseignement. Les inviter à trouver une situation tirée de leur vécu où cet enseignement leur a été essentiel pour surmonter un défi ou régler un problème. Par la suite, proposer à chaque équipe de faire part de ses propos au groupe-classe et d’expliquer l’importance d’un tel enseignement pour mieux vivre en société. Proposer aux élèves de faire une recherche sur un des animaux servant de symboles pour les enseignements sacrés. Leur demander d’expliquer la raison qui aurait pu motiver les auteurs à choisir un animal particulier pour incarner chaque enseignement le loup pour l’humilité, le corbeau pour l’honnêteté, le bison pour le respect, l’ours pour le courage, le castor pour la sagesse, la tortue pour la vérité et l’aigle pour l’amour. Demander aux élèves d’utiliser le mode de présentation de leur choix p. ex., affiche, présentation médiatique, saynète, monologue pour faire part de leur recherche au groupe-classe. Si possibilité il y a, proposer aux élèves d’organiser une rencontre avec un membre d’une communauté autochtone, p. ex., un artiste ou un musicien, afin d’échanger au sujet des traditions, des croyances, des valeurs et du mode de vie de sa communauté. Au préalable, demander aux élèves de noter les questions et les points d’intérêt qu’ils aimeraient aborder à la rencontre. Conseils d'utilisation Inviter les élèves à lire d’autres œuvres de David Bouchard, dont les fiches descriptives sont disponibles dans FousDeLire, afin d’en apprendre davantage sur la culture autochtone. Faire la lecture du récit à l’aide du DVD inséré à la fin de l’œuvre afin d’apprécier l’harmonie entre le texte et l’accompagnement musical. Ressources additionnelles ressources éducatives en ligne, 5e à 10e année, Série Active-toi, Droits autochtones; Respect. RAHASIA MAKRIFATULLAH 19 ILMU MAKRIFATULLAH Salam dan kemuliaan kepada Habibullah Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Engkaulah permata di antara segala batu-batu yang ada, hanya Allah yang mengetahui kedudukan dan kemuliaan diri kekasihNya… Engkaulah Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم menjadikan sang perindu mengalirkan airmatanya tanpa ditahan-tahan. Jika wajah Nabi Yusuf melukai tangan para wanita, wajah engkau Ya Habibullah melukai hati para pencinta mu. Nabi Yusuf hanya satu keindahan daripada keindahan mu yang tersembunyi. Jika semua keindahan dirimu dizahirkan Allah, nescaya semua alam ini akan hancur lantaran fana melihat akan keindahan tersebut. Maka barang siapa yang tiada merindui untuk menatap wajah engkau Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم sama ada dalam mimpinya atau di akhirat nanti, maka dustalah kecintaan mereka dalam melafazkan cinta. Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui dan mengenal ilmu Makrifatullah yang diambil atau ditahqiq akan hal itu dengan Mursyid yang haq, maka tiada lain melainkan jalan mereka membawa kepada zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah. Barangsiapa yang memperolehi ilmu Makrifatullah yang sempurna, maka mereka adalah golongan Arifbillah atau para Auliya’ Allah. Namun jika ilmu Makrifatullah diperolehi dengan tiada menghimpun baginya zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah, maka mereka adalah golongan Auliya’ atau Arif yang belum matang atau baligh. Maka untuk mencapai kedewasaan atau kesempurnaan dalam maqam Auliya’, hendaklah mereka memiliki segala rahsia akan empat sayap tersebut. Sesungguhnya empat perkara tersebut adalah diwajibkan bagi para ahli Haqiqah dan Arifbillah, sebagaimana diwajibkan atas ahli syariat yang aqil baligh seperti syahadat, solat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji bagi yang mampu. Demikian diwajibkan bagi para ahli Haqiqah akan zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah dan berkekalan keadaan tersebut sehingga ajal datang menjemput. Tetapi yang terlebih wajib bagi para Arifbillah ialah “daimun qaimun”, yakni dengan sentiasa musyahadah kerana musyahadah itu adalah kesudah-sudahan amal AhliLlah dan kesudah-sudahan akan kurnia Allah Taala akan para Salik. Firman Allah “Dan barang siapa menyerahkan adanya kepada Allah Taala tatkala ia berbuat ihsan, maka sesungguhnya berpeganglah ia kepada tali yang tiada putus, dan kepada Allah jugalah segala urusan.” Luqman 22 Prof Dr. H. Mahmud Yunus dalam Tafsir Quran Karim mentafsir ayat ini dengan katanya, “Barangsiapa menundukkan mukanya hatinya kepada Allah, sedang mereka berbuat baik, maka sesungguhnya ia telah berpegang dengan tali yang teguh”. Berkata Imam Al-Ghazali rahimahullah فا ن العار ف من ير ى ا لحق في كل شي بل ير ا ه على كل شى ء “Sesungguhnya arif itu sesiapa yang melihat akan sesuatu, bahkan melihat Haq Allah Taala atas segala sesuatu.” Maka zikir, tawajuh dan muraqabah adalah untuk menyampaikan kepada musyahadah jua. Zikir yang benar-benar menyampaikan maksud ialah nyata Dzat didalamnya dinamai Ismu Dzat, nyata Sifat didalamnya dinamakan Ismu Sifat, nyata Af’al didalamnya dinamakan Ismu Af’al. Sesungguhnya semua Isim tersebut memberi kenyataan bagi ayan tsabitah, ayan tsabitah itu memberi kenyataan bagi ayan kharijah. Maka dari itulah berkata setengah Muhaqqiq bahawa, “Sesungguhnya kami tetap dengan Dia, daripada pihak Ayan Tsabitah kami sekali dengan Dia pada azali kepada mazhar kerana kami rupa ilmuNya yang sabit dalam iradah DzatNya.” Kata Syeikh Ibrahim Hamdani Qaddasallahu sirrahu ا نت ام انا هزا العين في العين حا شا ي من اثبات الأ ثنين “Engkaukah atau akukah ain yang dalam ain ini, kecuali aku daripada mengitsbatkan dua.” Mediatasi,wirid solat dan kunci langit. Lalu bagaimana dengan seorang pertapa yang saya kunjungi dengan khusu’ dan terus menerus meneriakan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi ? Dalam hal wirid atau samadhi,atau menjangkau alam fana,banyak ulama memiliki cara dan methode yang berbeda dalam menjangkau Allah dan menembus langit kesadaran diri tidak dengan diam hening dan larut dalam kekhusukan konsentrasi wirid,melainkan dengan tarian Rumi yang sangat terkenal dengan darwis sebagaimana hadratusy syekh Abi hasan asy syadzali,Ibrhaim ad dasuki dan muhammad Ar Rifa’i dan Imam Nawawi atau ibnu Abad dan syek abdul qodir al jilani,juga mara mursyid india dan Pakistan memiliki cara sendiri disebut toreqoh atau jalan menuju ke ilahian atau jalan kesadaran diri,untuk membangkitkan Ruh Rabbani yang ada di dalam dirinya sendiri. Imam Malik misalnya ,meskipun imam Syafi’i berguru padanya,dia terkenal ulama paling mashur dan kaya raya,tetapi demi menghormati rosul junjungannya mursyid maha mursyid sejati,dia tinggalkan hartannya,dia tidak menaiki bighal,atau onta,dia jalan kaki,bahkan karena dia tinggal di kota jnabi,Madinah,maka tidak tidak berani memakai alas kaki,karena Nabi yang menjadi penyempurna agama agama tetapi tidak mengharamkan agama pendahulunya,memiliki kitab penyempurna kitab kitab,Allah tetapi menjadi kan syarat kesempurnaan iman umatnya manakala umatnya amengimani kitab pendahulunya,berpuasa sebagaimana umat pendahulunya,berjalan lurus tidak sombong dan tidak membuat kerusakan sebagai dianjurkan para pendahulunya itu dimakamkan di bumi dimana dia mungkin aku berani memakai sandal padahal Adam menikah dengan hawa karena bersolawat kepadanya ?kata imam malik. Anda tahukah,bahwa Imam Malik pengarang kitab al muathpo” adalah kitab yang dihormati seluruh dunia,bahkan melintasi berbagai agama di eropa,karena demikian runtut kodifikasi hukum dan hadist yang tertulis lengkap dengan perawi dan sanad yang hafal Allah. Kesederhanaan inilah yang menjadi tujuan utama sebagai bentuk mpengingkaran akan kemewahan berarti di kesemapingkan begitu saja,tetapi ada keselarasan,ada keseimbangan antara hub dunia dan sudah sekian tahun hub kepada dunia,lalu engkau berikan berapa tahun untuk porsi akheratmu ? Sang petapa alas Purwa itu mengambbarkan dan mengajari dirinya dengan kalimat ulat yang rakus ,begitu menetas dia makan apa saja dedaunan yang ada didepannya,tidak sing maupun malam ,tiada sedetikpun istirahat dia lakukan dalam memburu kemwahan dunia,memburu bekal dunia dan menyisakan sesedekit mungkin semua dunia kecuali yang tersimpan dalam perut dan gudang gudang sisakan tangkai yang nyaris hampir brondol dan pada titik pertapaan tiba,titik zuhud tiba,dan dia mengenal benar kapan dia uzlah mengasingkan diri dari hijau dan indahnya tinggalkan ketidak pekaan pandang karena masih terhalang oileh nikmatnya dunia yang bernama daun hijau,muda dan menyendiri menemukan kesejatian diri ,menemukan kesadaran diri,dan menemukan terang dalam metamorfose . Kepompong itu menjadi kuburannya,menjadi sarana dia untuk melepaskan diri dari darah dan daging,Ruh nya membutuhkan poakaian baru.,Pakaian kesempurnaan sebagai insan kamil sebagai mahluk Allah yang lebih bagus dan mampu menadatangkan saja yang setelah Allah menemuinya dan berkenan,dia menjelma menjadi seekor kupu kupu yang semula mahluk yang satu ini demikian menjijikan demikian mengerikan dan demikian rakus,tiba tiba menjadi mahluk yang tidak statis di dunia,dia bisa terbang kemana saja,tidak membutuhkan makanan dunia,dia menjadi sahabat para dewa,maka dia juga meninggalkan makanan dunia,dia memakan makanan dewa yang bernama madu,hinggap di bunga yang cantik,nehtar dan madu menunggunya untuk dunia rakus seperti kambing yang tidak kenal lagi kotor dan jijik,tidak enak anak dan emak,semua sahwat dapat disalurkan kepada anak kepada keponanakan kepada tetangga,sudah dia kambing dia hindarkan. Jika Allah sendiri yang akan memisahkan kambing dan Domba,domba di berikan kerajaan surga,karena memberi makan ,minum,menolong dan menyelimuti Allah,maka kambing dibiarkan dibakar api neraka bible Matius.Sama halnya sang petapa dia meneriakan peringatan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi. Peringatan Allah peringatan Nurani peringatan yang datang dari maha kebenaran hanya dapat ditangkap oleh orang yang mengenal Allah hanya ditangkap oleh orang yang dikehendaki Allah,maka kumbang makan kembang yang bermadu,ketika kambing datang ,binatang ini akan la ya mutu wala yahya,khotamallahu ala qulu bihim wa ala syam ihim wa ala abshorihim nggisawatau walahum adzabun adhim. kambing digambarkan hidup tidak matipun tidak,tidak mutu menghabiskan biaya,karena hatinya tanpa rasa,matanya tidak mampu melihat Allah dan telinganya tidak dapat mendengar bisikan Allah yang lebih dekat dari ulrat yang demikian sebaiknya anda pergi,karena hanya akan menghambat perjalanannmu saja. maka seorang salik harus mengenal kehatan lingkungan,bukan saja kesehatan jasmani tetapi juga rohani sampah dunia sampah ruhani hanya akan membuat najis,.Dan Cahaya Allah Nur Allah dan Allah adalah yang maha suci,dia hanya akan dapat didekati oleh kesucian itu sendiri. Sang Patapa alas purwa mengingatkan dirinya sendiri juga mengingatkan orang HARUS KERAS,KARENA MENGINGATKAN HATI MENGGERAKAN HATI HARUS DENGAN UCAPAN YANG KOTOR DAN BERKARAT sesungguhnya sudah mati dan tidak memiliki getaran,oleh sebab itu untuk menselaraskan getaran hati iarama hati yang sesuai dengan irama Rabbani,dia getarkan dengan dzikir yang keras. Ada yang namanya Sholat,ada yang namanya sejatining sholat ada yang namanya mahkota sholat,ada yang disebut sholat didalam itu sesungguhnya melatih umat Muhammad untuk berdzikir,maka Nabi bersabda Ash sholatu li dzikri. sholata sesungguhnya dzikir,eling mengingat Allah sebagai yang maha segalanya,penguasa alam semesta,dan diri kita adalah makhluk yang bergantung kepada Nya.mohon maaf saya tidak memperinci definisi sholat yang tersebut diatas,karena membutuhkan ruang dan waktu tersendiri,jika dipaksakan ditulis hanya akan melahirkan kesalah fahaman,karena tidak semua kumbang kadang mengaku beragama..afwan Diawali dengan rumi menggunakan tarian darwis rosulullah menggunakan tarian Allah yang disebut diawali bentuk ikroru bi lisan,tasdik bi qolbi akmal bil mengangkat tangan,mengucapkan Allah huakbar,maka secara otomatis sesungguhnya kita masuk dunia kontemplatif,menyadari diri dari anasir api yang panas,mengangkat tangan dengan menyebut Allah u akbar adalah bentuk pengakuan akan api dalam dirinya merasa lemah dihadapan Allah,sampai fatekhah….kemudian; b Rukuk membundukan tubuh 90 mengucapkan subkhana robbiyal adhimi yang maha agung dan aku menganggungkan engkau ya Allah,maka posisinya adalah nungging,sebagai kebalikan agung adalah ini gerakan yang sangat merendahkan bukan budaya arab,ini budaya timur,karena orang arab sangat tersinggung dengan gerakan gerakan pertama adalah melambangkan huruf alif dan lam,gerakan kedua ini melambangkan huruf Kha,sebagai bentuk pengakuan manusia berasal dari air. inal insana fi akhsanitaqwim,suma rodatnahu asfalasa filin,dari air yang kotor jember menjadi mahkluk yang bayangkan benih ayam namanya telor benih ayam ini dijual dimana mana laku,ditempatkan di meja,apakah benih orang laku dijual atau di goreng misalnya hahahahahaha ,pasti anda dikira gila jika melakukannya.dan, samadi,dzikir,dan kontemplatif gerak ketiga ini menggambar pengakuan bahwa dirinya berasal dari tanah,maka kepala dan njidat sebagai pucak lambang kehormatan manusia di lekatkan ditanah,sembari mengucapkan subkhana robbiyal aqla wabihamdi,Ya Allah engkau adalah dzat yang maha tinggi dan aku meninggikanmu,maka sebagai bentuk penghormatan ku aku yang berasal dari tanah ini meletakan jidatku di atas tanah. Bukan sebagaimana perilaku iblis ketika diminta sujud,dia beralasan ana kholaqtani min Nar,wa adam kholaqta min dibuat olehmu dari api mengatpa aku harus bersujud sebagaimana adam yang terbuat dari tanah ? maka manusia musti meninggalkan Mind meninggalkan Egonya untuk memasuki kawasan gerakan sholat yang ke empat adalah gerakan ketiga melambangkan huruf mim lubang penuh nafsu dan harus diisi dengan nur Ilahi yang tawaduk maka gerakan keempat ini duduk seperti huruf Dzal, manusia menyadari dirinya dari dipenuhi unsur nafsu,menunjukan dirinya sebagai orang yang tidak sempurna,menuju kepada kerajaan Illahi,sebagaimana hadis nabi ” Khufatul janah bi makari wa khufatun nar bi syahwati bungkus surga adalah ketidak enakan dan kesusahan dunia,sedangkan bungkus neraka adalah hawa dan nafsu serta keinginan rendah yang nikmat nikmat bagi kulit dan daging maka disitulah puncaknya permohonan Robighfirli,warkhamni,wajburni,warfa’ni warzukni,wahdini waafini wa’fu’ani……… ya Allah Gusti,ampuni aku,sayangilah aku,cukupkan kehidupan dunia akheratku,ya allah angkatlah derajkadku,dari dunia binatang menjadi dunia cahaya dari balutan darah dan daging menjadi cahayamu,berikanlah aku rejekimu,dan sehatkan aku serta luruskan jalan hidup menuju kepadamu serta tutuplah kesalahanku,karena sekuat tenaga apapun aku tidak mampu untuk tidak berbuat salah kepadamu. Mindakal/pikiran dan Ego Sholat adalah pelepasan ego dan nafsu,dia adalah gerak dansa ruhani,bukan sekedar jengkelat jengkelit,meskipun hampir sebagian umat Islam tidak menyadarinya sebagai gerak dzikir,kontemplatif dan menuju kepada kefanaan,syareat membelengunya menjadi arena perebutan pahala mnaka banyak banyakan rekaat yang dilakukan tetapi ketenangan hati tidak ditemukan,karena gerakannya adalah gerakan pepesan kosong. Samadi,dzikir,zuhud dan uzlah adalah saran dan disadari para wali Allah,para sufi sebagai bentuk penghilangan diri,membuat diri menjadi majasi dan yang ada hanyalah Allah sendiri sebagai cahaya langit dan bumi,pada tataran ini sesungguhnya manusia sudah menembus kerajaan langit dan Allah menyambutnya dengan tangan terbuka,maka jika ala bidikrilah tatma’inul qulub ,itu benar akan membuat pelakunya tentram karena sebagaiamana bayi dalam timangan dan dekapan sang ibundanya . cara penghilangan diri,ego dan mind ini banyak jelannya,ada yang berteriak teriak dengan suara atau menirukan kalimat kalimat tertentu yang asing ada yang menggunakan Ohm,ada yang menggunakan la ilaha ilallah dengan keras ada yang mekai alunan musik yang pada intinya melepaskan ego dan mind sangatlah membutuhkan usaha dengan jalan berteriak ada kumbang makan kembang datng kambing kumbang pergi ,keras dan berulang ulang adalah suara itu dan kalimat itu sesungguhnya amewakili lambang lambang dan Robbana ma kholakta hadza bathila subkhanaka fakina adza sesungguhnya semua penciptaan termasuk suara dan bunyi dibuat Allah,jika engkau menciptakan suara sendiri sesungguhnya itu juga suara ciptaan Allah,tidak ada yang sia sia semua dibuat memang bermuara kepada NYa. Maka lakukan jalur dzikir menuju kepada kefaanmu,sehingga engkau melangkah kepada kebaqa’an Allah,insya Allah. Jika engkau ,melakukannya sesungguhnya engkau menemukan kesadaran diri,siapa dirimu,dan untuk apa diciptakan akan kemana engkau membawa amalan ibdahmu,atau sesutu gerak yang engkau mlakukan dalam hati lewat getar suara akan mempengaruhi gerak alam semesta,maka jangan berharap Allah melupakan catatan demikian sebagai wasiq Allah sebagai wakil Allah dibumi,hidupkanlah dzikirmu agar engkau mampu menebarkan kasih sayang,menebarkan ruh Rabbani Ruh Ketuhanan yang ada dalam Allah. saudaraku peserta seminar dan kontemplatif relegius internasional yang dicintai Allah,apapun suku bangsamu,apapun agamamu apapaun negaramu engkau adalah saudaraku,yang aku wajib mengenalmu sebagaimana kata Allah Ya Ayuhhan nas inna kholaqnakum mindzakari wal unza waja’alnakum su’uban wa qoba’ila li ta’arofu “العلم السري من وراء المعجزات” بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم اللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنا مُحَمَّدِ الوَصْفِ وَالْوَحْي وَاٌلرِّسالَةِ وَالْحِكْمَةِ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً “العلم السري من وراء المعجزات” The Secret Science Behind Miracles كتاب قرأته شتاء عام 1992. ولقد قدَّم مؤلف هذا الكتاب تفسيرات لظواهر خارقة للعادة حدثت في الجزر البولينيزية، وذلك استناداً إلى قوانين العلم الذي بين أيدينا. ولقد حاول المؤلف أن ينزع عن هذه الظواهر ما تتصف به من خرق للعادة، وذلك بإيضاح أن لا موجب هناك لمشاركة السكان المحليين اعتقادهم بكون هذه الظواهر هي حقاً خارقة للعادة طالما كان بالإمكان تقديم تعليل لها يعتمد ما تسنى لعقل الإنسان أن يحيط به من قوانين الوجود. وبذلك يكون هذا الكتاب إسهامةً تصب في خانة الجهود التي تنزع إلى مقاربة ما يُظَن أنه ظواهر خارقة، وبما يتكفل بتبديد ما يخالطها من ظنون وأوهام مفادها أن هناك شيئاً ما بخصوصها يتحدى العقل والمنطق وما استقر عليه الوجود. وهذه النزعة يطلق عليها مصطلح “إزالة الغموض” Demystification. ولقد عززت طروحات هذا الكتاب من اعتقادي بأن العلم ما نشأ إلا محاولةً أراد بها عقل الإنسان أن يقارب معجزات الأنبياء عليهم السلام مقاربةً تنزع عنها “إعجازيتها”، وذلك بتقديمه ما يتكفل بتفسيرها وبما لا يستدعي ضرورة القول بأن هناك إلهاً ينبغي الإقرار بأنه العلة من وراء حدوثها. فالعلم عندي لم يكن ليوجد لولا هذه المعجزات التي استفزته، وإلى الحد الذي جعلت منه يسارع إلى تقديم كل ما من شأنه أن يجعل من المعجزات ظواهر بإمكانه محاكاتها وتقليدها والإتيان بمثلها. وإذا كانت معجزات الأنبياء عليهم السلام هي ما تسبَّب في ظهور العلم محاولةً لعقل الإنسان ليحاكي ويقلِّد ما جاء به الأنبياء من غريب الظواهر وعجيبها، فإن الفلسفة ما كان لها أن تنشأ لولا ما جاءت به رسالات الأنبياء عليهم السلام من تصويرٍ للوجود يطالَب الإنسان بمقتضاه بأن يؤمن بما هو ليس بواقعي وبما لا قدرةَ للواقع على تقديم البرهان عليه. فالفلسفة نشأت لتقدم “البديل العقلاني” لكل ما جاء به الدين الإلهي من “اللامعقول” متمثلاً بوجوب القول بأن هناك إلهاً واحداً هو الله، وأن هناك غيباً وآخرة. وبذلك يتبيَّن لنا ما كان للدين من قدرةٍ على استفزاز عقل الإنسان برسالته الغيبية ومعجزاته، وإلى الحد الذي جعل هذا العقل ينتج الفلسفة والعلم ردَّ فعلٍ على هذا الاستفزاز. واليوم، وبعد آلافٍ من السنين على نشأة العلم والفلسفة عن الدين، لا يبدو أن الفلسفة المعاصرة والعلم المعاصر قد نجحا فيما أخفقت فيه علوم وفلسفات الأقدمين، وذلك طالما لم يزل الدين الإلهي بمقدوره أن يُعجزهما فلا يكون بمقدورهما مناجزته وذلك بأن تقدم الفلسفة المعاصرة ما يعلل لما هو عليه الإنسان من تناشزٍ مع الطبيعة وشذوذ عنها وخروج على قوانينها، وبأن يقدِّم العلم المعاصر العلاج الكفيل بشفاء الإنسان من تداعيات هذا التناقض مع الطبيعة، ناهيك عن استحالة أن يكون بمقدور هذا العلم أن يتعامل مع الوجه المعاصر لمعجزات الأنبياء عليهم السلام متمثلاً بكرامات الأولياء، وبما يتكفَّل بتفسيرها وفق نظرياته والقدرة على محاكاتها والإتيان بأمثالها. وبذلك يبقى الدين الإلهي صامداً في وجه محاولات عقل الإنسان لتفنيد رسالته وللبرهان على انتفاء كون هذه الرسالة هي حقاً من الله تعالى.

rahasia kunci segala kunci ilmu makrifat